Terapi Untuk Penyembuhan Autisme Terlengkap
- Autisme merupakan gejala pada manusia yang telah dibawa sejak lahir
atau ketika balita ( di bawah 3 tahun ) yang menyebabkan penderita tidak
bisa membentuk sosiaal atau berkomunikasi secara normal. Kasus autisme
di indonesia pada khususnya dan di dunia pada khususnya semakin banyak
dijumpai, hal itu karena pengaruh orang tua saat hamil yang mengkonsumsi
makanan yang dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal inilah yang
harus menjadi perhatian bagi anda para orang tua agar anak yang
dilahirkan tidak mengalami kelainan dan autisme.
Anak yang menderita autis tidak lantas dicampakkan dan diterlantarkan,
karena bagaimanapun juga itu adalah anak kita yang lahir dari rahim
seorang ibu dan wajib diberikan kasih sayang dan perhatian penuh. Para
orang tua seharusnya bertindak demikian, hendaknya jika anda memiliki
anak yang menderita autisme maka berikanlah kasih sayang kepadanya,
rawatlah dia dengan sebaik-baik perawatan. Banyak kasus yang menunjukkan
angka fantastis mengenai penelantaran anak autis. Hal inilah yang anda
harus hindari, karena jika orang tua memberikan kasih sayang yang tulus
dan dengan dibantu upaya-upaya penyembuhan maka sangat mungkin akan
sembuh. Berbicara mengenai upaya penyembuhan bagi penderita autisme maka
pada kesempatan kali ini Constiti akan memberikan informasi yang
lengkap dan absah tentang Terapi Untuk Penyembuhan Autisme Terlengkap.
Berikut adalah beberapa terapi bagi penderita autisme :
1. Terapi fisik
Penderita autis khususnya anak-anak biasanya mengalami gangguan syaraf
motorik. Biasanya anak yang menderita autis mengalami gejala seperti
jalan yang tidak kuat, atau bahkan belum bisa berjalan pada usia yang
seharusnya sudah bisa berjalan. Hal ini disebabkan karena anak-anak
penderita autis memiliki tonus otot yang lembek sehingga mengalami
gejala seperti yang dicontohkan di atas. Salah satu terapi yang bisa
dilakukan orang tua adalah dengan fisioterapi dan terapi integrasi
sensoris.Menurut penelitian ilmiah, terapi ini akan sangat membantu anak
agar otot-ototnya menjadi lebih kuat dan mampu meningkatkan
keseimbangan tubuh.
2. Terapi visual
Anak penderita autis secara umum lebih mudah belajar dengan cara visual (
visual learning). Untuk itu anda sebagai orang tua bisa memberikan
terapi visual kepada anak anda yang autis sebagai salah satu solusi.
Terapi visual sangat mudah didapatkan, misalnya dengan video game atau
dengan PECS ( Picture Exchange Communication System), atau dengan
visual-visual lain. Terbukti secara medis terapi visual ini dapat
meningkatkan kemampuan syaraf penderita autis dan melatih komunikasi.
2. Terapi bermain
Anak yang mengalami autisme membutuhkan hubungan sosial dengan
teman-teman sebayanya, maka dari itu anak penderita autis bisa diberikan
terapi bermain. Terapi bermain dapat meningkatkan kemampuan berbicara,
kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini bisa anda lakukan sendiri atau melalui jasa terapis.
4. Terapi wicara
Terapi wicara dianggap sebagai terapi wajib bagi andak autis karena
hampir semua anak penderita autis memiliki kesulitan dalam berucap
sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Terapi wicara ini akan
melatih anak autistik dalam berkomunikasi dan berbahasa. Meskipun
demikian orang tua harus sabar dan tidak boleh menyerah dalam melatih
anak autis, karena melatih anak autis tidak seperti melatih anak-anak
normal.
5. Applied Behavioral Analysis (ABA)
Jenis terapi ini sangat populer di indonesia sehingga mayoritas orang
tua menggunakan jenis terapi ini untuk penyembuhan anak autis. ABA
adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement
(hadiah/pujian) kepadanya atas pencapaian-pencapaian tertentu. Dengan
metode ini orang tua bisa mengukur sejauh mana perkembangan anak autis.
Terapi ini dikenal juga dengan istilah terapi perilaku. Tujuan dari
terapi ini adalah mengurangi agresivitas pada anak autis, karena anak
autis cenderung hiperaktif dan mudah mengamuk. Selain itu terapi ini
juga bertujuan menambahkan perilaku yang kurang pada anak autis.
6. Terapi okupasi (occupational therapy)
Biasanya anak penderita autis mengalami kesulitan dalam ketrampilan dan
gerakannya. Hal ini dikarenakan anak autis memiliki keterlambatan dalam
perkembangan motorik halus. Nah, sebagai salah satu solusi untuk
meningkatkan ketrampilan anak autis anda bisa menggunakan terapi okupasi
ini. Terapi okupasi ini mampu meningkatkan kemampuan anak dan
memperbaiki kualitas hidup mereka, baik di rumah maupun di
sekolah. Terapis akan membantu mengenalkan, mempertahankan, dan
meningkatkan keterampilan anak. Dengan cara ini, penderita autisme
diharapkan bisa hidup semandiri mungkin.
7. Terapi sosial
Terapi sosial dibutuhkan untuk membantu anak penderita autis agar lebih
mudah berkomunkasi dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya atau orang
lain. Karena pada umumnya anak autis mengalami kesulitan dalam berucap
dan berkomunikasi dua arah. Oleh karena itu anda bisa mengajak anak
autis untuk bermain bersama teman-teman sebayanya di tempat yang
menyenangkan dan dengan suasana yang ceria.
8. Terapi perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention)
dianggap sebagai terapi perkembangan. Caranya dengan mempelajari minat
anak, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, dan kemudian ditingkatkan
kemampuan sosialnya, emosionalnya dan intelektualnya. Terapi
perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih
mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
9. Terapi biomedik
Anak yang menderita autis biasanya mengalami gangguan metabolisme yang
akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini
diperiksa secara intensif baik darah, urine, feses, dan rambutnya.
Setelah menemukan dan mengetahui kelainan dalam tubuh anak, maka
kemudian diperbaiki sehingga otak bebas dari gangguan-gangguan dari
dalam. Terapi ini memang membutuhkan biaya yang lumayan mahal, karena
dilakukan oleh tenaga ahli dan dengan peralatan yang lengkap tentunya.
Walau bagaimanapun kesembuhan anak merupakan prioritas bagi orang tua,
karena ia adalah harta yang paling berharga.
10. Terapi berkuda
Terapi ini masih sangat jarang digunakan di indonesia, karena terapi ini
tergolong penemuan baru. Terapi berkuda mampu meningkatkan konsentrasi
anak autis. Anak autis menunggangi kuda dan kuda berjalan secara pelan
dan dipandu oleh terapis. Peran terapi sangat penting di sini, karena ia
lah yang akan mendampingi anak dan menganalisa perkembangannya.
Anak penderita autis tidak boleh dicampakkan dan diterlantarkan, tetapi
harus diperhatikan dan diberikan kasih sayang yang tulus. Tidak ada yang
tidak mungkin di dunia ini selama ada usaha dan kerja keras serta doa.
Demikian sedikit informasi dari Constiti tentang Terapi Untuk Penyembuhan Autisme Terlengkap. Semoga menambah wawasan anda dan bermanfaat bagi semua khususnya orang tua.
Baca juga artikel berikut : Pantangan-Pantangan Bagi Ibu Hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar